Rabu, 06 Agustus 2014

Warta 6 Berita Lokal

NAMA : FITRI HIDAYAH
NPM : 10.1.01.07.0070


Warta 6, Berita Lokal
Kediri, Perkembangan pertelevisian  mengikuti  era di zamannya . Dimana setiap orang berhak menerima informasi dan memberikan informasi. Banyaknya stasiun yang mulai menyiarkan tayangan memdorong media  lokal untuk berkembang. Seperti yang kita temui sekarang ini, KSTV adalah salah satu media pertelevisian lokal yang ada di Kediri. Televisi lokal mempunyai kelebihan yaitu lebih banyak menyiarkan program berupa informasi yang ada di daerah Kediri dan sekitarnya. Dengan lebih banyak mengangkat tentang budaya, politik, sosial, ilmu pengetahuan, dll. Sehingga, banyak ditunggu-tunggu oleh masyarakat di daerah Kediri dan sekitarnya.

Pada dasarnya, setiap program acara televisi memiliki genre (gaya) masing-masing yang secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu program acara berita dan program acara non-berita. Program acara berita adalah sebuah paket tayangan yang memiliki tujuan utama memberikan informasi kepada pemirsa, denngan mengedepankan prinsip-prinsip pemberitaan. Program acara berita biasa disampaikan dalam bahasa jurnalistik televisi, sehingga bisa dimengerti oleh seluruh kalangan, bukan hanya golongan tertentu saja. Berita merupakan informasi yang berisi ulasan sebuah kejadian yang memiliki nilai berita (news value). Program berita yang ada di KSTV adalah warta enam, yang ditanyangkan setiap hari di waktu petang.

Progran acara berita biasa disampaikan kepada pemirsa oleh seorang presenter, yang membacakan lead (kepala berita) kemudian disusul dengan isi berita dalam bentuk video disertai dengan narasi yang menjelaskan kejadian tersebut. Lead berita harus merangkum intisari dari berita yang akan ditampilkan. Tubuh (isi) berita berisi informasi lanjutan dari lead berita, dengan format 5W+1H.
 
Alur dalam penayangan berita kali pertama yang harus dilakukan adalah menemukan atau menentukan kejadian yang akan di jadikan sebuah berita. Selanjutnya, melakukan peliputan  (pengumpulan data & informasi) yang diikuti dengan wawancara. Kemudian, menulis berita berupa kepala berita dan isi berita. Proses berikutnya adalah penyampaian lead berita oleh presenter, dan tubuh berita  pasca produksi (voice over, cutting, rendering).
 

EKSISTENSI KSTV SEBAGAI TV LOKAL.

Nama: DITA SEPTYANING TYAS
NPM : 10.1.01.007.0049

EKSISTENSI KSTV SEBAGAI TV LOKAL.

KSTV merupakan satu dari 3 televisi lokal yang memiliki hak izin siar(LEGAL), yakni DHOHO TV, KSTV dan JTV. Di setiap stasiun televisi pastilah ada proses Broadcasting yakni tahap akhir dalam penyiaran televisi, dimana hasil jadi suatu acara dipancarluaskan melalui pemacar televisi kepada masyarakat luas yang dapat menikmati tayangan tersebut melalui media televisi. Broadcasting atau Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana tranmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan gelombang elektromagnetik, kabel, serat optik, dan /atau media lainnya untuk dapat diterima oleh masyarakat dengan pesawat penerima siaran televisi, atau perangkat elektronik lainnya dengan atau tanpa alat bantu.
Menurut Mas Cahyono salah satu kru di KSTV, memberitahukan bahwa Siaran adalah suatu pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, dan karakter lainnya yang dapat diterima melalui pesawat penerima siaran radio, televisi atau perangkat elektronik lainnya, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, dengan atau tanpa alat bantu. Mata Acara adalah bagian dari siaran yang berisi muatan pesan yang disusun dalam suatu kemasan yang ditujukan kepada khalayak .
Siaran Lokal adalah siaran yang dipancarkan dengan wilayah jangkauan siaran meliputi wilayah di sekitar tempat kedudukan lembaga penyiaran atau wilayah satu Kabupaten/Kota. KSTV adalah televisi lokal yang telah mendapatkan izin siaran. Kelokalan yang di tayangkan menjadi hal menarik bagi masyarakat di daerahnya

Jumat, 25 Juli 2014

LEGENDA KULINER KOTA TAHU

Oleh : Dwi Wulandari
    10.1.01.07.0056
Nasi tumpang menjadi wisata kuliner masyarakat Kediri sendiri maupun pengunjung dari luar kota.  Nasi tumpang sekilas nampak seperti nasi pecel pada umumnya, bedanya kuah nasi tumpang berupa sambal tumpang. Sambal tumpang itu sendiri merupakan sambal yang berbahan dasar tempe yang mengalami fermentasi lebih lama dari pada tempe yang biasa di konsumsi, orang Kediri biasa menyebutnya terbuat dari tempe yang sudah basi (tempe bosok). Sering disebut nasi pecel tumpang.
                Nasi pecel tumpang yang populer di daerah Kediri dan sekitarnya ini biasanya digunakan sebagai sarafan pagi. Sambal tumpang di sajikan tanpa banyak variasi yaitu: nasi, sayuran (daun pepaya, kenikir, kacang, toge, pepaya muda dsb), lalapan (kemangi, mentimun), sambal goring tempe serta lauk rempeyek dan krupuk nasi (puli). Terkadang ada juga lauk sebagai tambahan seperti tempe, tahu, ayam, telor dll. Biasanya nasi tumpang disajikan dalam daun pisang.
                Penjual nasi tumpang dapat kita jumpai hampir di setiap desa di Kediri. Di pusat Kediri, dapat ditemui di Jl Dhoho, di dalam area pasar Bandar(pagi-siang hari), di trotoar Jl. Brawijaya dan masih banyak lagi tempat lainnya.

Belajar menjadi pembuat berita di Radar Kediri

Hari itu, Sabtu 21 Juni 2014 Mahasiswa Universitas Nusantara Kediri berkunjung ke Radar Kediri. Kunjungan jurnalistik di Radar Kediri ini untuk memperoleh informasi  cara kerja untuk memperoleh berita dan proses pembuatan berita. Ternyata hal itu tidak hal yang gampang, Endro Purwito selaku kru redaksi menjelaskan bahwa untuk memperoleh berita wartawan yang bekerja di radar kediri harus mencari berita yang aktual, dimana saat itu ada kejadian wartawan langsung ke tempat kejadian agar berita itu menjadi berita yang aktual pada hari itu. Tim pemasaran pada radar kediri harus menarik dalam proses pembuatan dengan media cetak, agar konsumen tidak bosan membaca berita dan selalu bisa memberikan informasi yang jelas dan edukasi pada semua kalangan. Proses pembuatan berita ternyata tidak mudah seperti yang ku bayangakan, ternyata ada tahap-tahapnya. Dari perencanaan berita, rapat penentuan berita, melakukan penulisan setelah wartawan melakukan rapat redaksi, editing berita,layout dikomputer atau penantaan berita dikomputer sampai pengiriman melalui internet yang tempatnya berada di nganjuk dan setelah itu berita baru bisa di cetak.
NAMA: IMROATUS SHOLIHAH
NIM    : 10.1.01.07.0084